Memaksimalkan Jasa Arsitek Demi Rumah Impian

by - Mei 18, 2009

Tak hanya sebatas tukang gambar, Arsitek juga bisa memberi solusi dengan biaya yang terbatas
Davy Dotulung, Patersius, Edy Can
posted by kontan on 06/23/07

 

JAKARTA. Sebagai pasangan yang baru menikah, Sinta bersama suaminya berniat membangun rumahnya sendiri. Namun pasangan ini bingung membangun sebuah rumah sesuai dengan keinginan dan anggaran yang tersedia.

Mereka ingin membikin rumah yang nyaman, tahan lama, dan sehat untuk jangka panjang. “Kami harus memikirkan kemungkinan punya anak dan bagaimana bangunannya ke depan,” kata pegawai perusahaan pengolahan CPO ini.

Seperti juga kebanyakan orang, mereka sejatinya ingin berkonsultasi dan memakai jasa arsitek. Namun, mereka ragu lantaran mereka berpikir soal biaya. “Masyarakat memang selalu memandang jasa arsitek itu mahal. Padahal tidak seperti itu,” ujar Ketua Badan Sistem Informasi Arsitektur Ikatan Arsitek Indonesia, Samidirijono.

Ikatan Arsitek Indonesia (IAI) menilai pemahaman masyarakat atas tugas arsitek memang masih minim. Masyarakat selalu menilai arsitek adalah tukang gambar pada selembar kertas saja. Padahal kenyataannya tidak seperti itu. Kata Samidirijono, tugas arsitek juga mencakup merancang hingga mengawasi pembangunan rumah.

Seorang arsitek punya tugas dan tanggung jawab yang besar dalam merancang dan membangun rumah. Menurut Samidirijono, tugas seorang arsitek adalah membuat hunian yang layak dari segi kesehatan, kenyamanan, dan keamanan. “Tujuan dasarnya adalah membuat sejahtera penghuni rumah yang memakai jasanya,” ungkap Samidirijono.

Oleh karena itu, cakupan layanan dari arsitek terbilang cukup beragam. Mulai dari membuat rancangan denah rumah sampai dengan menjadi pengawas pembangunan bangunan.
 

Komunikasi menjadi kunci penting

Bagi yang punya anggaran terbatas, kata Samidirijono, tak perlu khawatir. Pengguna jasa arsitek bisa mengonsultasikan soal anggaran pembangunan rumahnya. Namun, agar semuanya berjalan lancar, “Klien harus terbuka soal anggaran yang dimilikinya,” ucapnya.

Sebab, dengan anggaran terbatas, arsitek akan mencari solusi atau pemecahannya. Solusi itu bisa dengan mencari bahan-bahan alternatif tanpa mengganggu aspek kenyamanan, kebersihan, dan estetika bangunan rumah. “Termasuk memberi saran rumah dengan biaya yang minim,” ungkapnya lagi.

Makanya, komunikasi yang intens menjadi kunci penting bila Anda ingin menggunakan jasa arsitek. “Sebab tugas lain seorang arsitek yang juga tak kalah penting adalah mewujudkan keinginan dan mimpi calon pemilik rumah,” ujar Samidirijono.

Wakil Ketua Umum IAI Bambang Barata menambahkan, dengan berdialog, arsitek bisa menerjemahkan keinginan pengguna jasa mereka. Makanya, Anda harus jeli memilih arsitek. “Sekarang ini ada kecenderungan arsitek aktif dan jam terbangnya tinggi tak maksimal dalam menerjemahkan kemauan klien,” jelasnya. Sebab, demi target, mereka umumnya sambil lalu saja menerjemahkan keinginan klien. “Jadi, pilih arsitek yang benar-benar menyediakan waktu untuk berkonsultasi,” ujar Bambang.

Secara umum, di tahap awal, arsitek membutuhkan masukan tentang penghuni rumah seperti jumlah anak, profesi pemilik rumah, hingga hobi para penghuni rumah. Dari informasi ini, arsitek akan membuat desain rumah. “Untuk tahap ini, kami tak jarang perlu konsultasi berbulan-bulan untuk mendapatkan hasil yang maksimal,” ungkap Taufik Rahman, arsitek dari Hartaha Architect.

Dari pengalamannya, Taufik mencatat ada dua tipe ekstrem pengguna jasa arsitek yakni menyerahkan sepenuhnya kepada arsitek dan pemilik yang mau mencampuri detail pembuatan rumah. Soal biaya, jangan takut kemahalan. Sebab, IAI punya pedoman atas jasa arsitek ini. Walhasil, arsitek tak bisa sembarangan mematok harganya.

dari: kontan-harian.com

 

sumber: http://rahasia.1stfreehosting.com/index.php?option=com_content&task=blogcategory&id=22&Itemid=26&limit=9&limitstart=27  [Tuesday, 20 January 2009]

You May Also Like

0 Post a Comment