Merancang Void Fungsional nan Cantik

by - Mei 18, 2009

Griya | Kamis, 30 Oktober 2008 - 12:06 wib

 

SIRKULASI udara dan cahaya yang baik dalam rumah tidak hanya ditentukan oleh jumlah bukaan. Melainkan juga ketersediaan void pada hunian dua lantai. Void adalah suatu ruang atau lantai hampa yang dibiarkan terbuka untuk memperluas kesan ruang. Secara visual, void bisa menghubungkan lantai atas dengan bawah.

"Dari segi sirkulasi udara maupun pencahayaan, dengan dibuatnya void, kita bisa mendapatkan cahaya dan aliran udara yang bergerak bebas," kata arsitek dari Universitas Tarumanegara Jakarta, Samidirijono. Meski begitu, umumnya pengertian void dipakai untuk menggambarkan ruang kosong tanpa lantai yang berada di lantai dua.

Lewat ruang tersebut, kita dapat melihat ruang di bawahnya, tapi tetap berada di bawah atap yang sama. "Fungsi dan kegunaan void dapat digambarkan sebagai tempat sirkulasi udara, ventilasi cahaya, agar ruang terasa lebih lega dan lapang, interaksi sosial secara visual, serta sebagai ruang transisi atau penghubung dan pengikat," sebut arsitek dan kontraktor dari Mitra Graha Asri Mandiri, Wisnu Brata.

Untuk menghadirkan sebuah void, terdapat hal-hal yang perlu diperhatikan, yaitu ukuran dan luas rumah, struktur dan konstruksi, lokasi void, pilihan finishing dan aksesorinya, serta faktor keamanan. Void dalam hunian sebetulnya bisa ditaruh di mana saja, sesuai keinginan pemilik rumah, ingin membuat fungsi ruang menjadi apa.

"Void untuk tempat tinggal bisa digunakan di ruang tamu, ruang tengah, atau atrium yang di bawahnya dapat ditaruh taman kering atau kolam," kata pria yang akrab disapa Sami.

Memperlancar sirkulasi udara dan cahaya menjadi kegunaan utama void. Dengan adanya void, pertukaran dan aliran udara panas di lantai satu akan lebih banyak dan lebih cepat mengalir karena sirkulasi udara tidak hanya terjadi secara horizontal, juga vertikal.

Yang perlu ditambahkan di sini adalah, setelah udara panas tadi berhasil dialirkan ke lantai dua, maka harus diteruskan untuk dialirkan keluar sehingga rasa ketidaknyamanan yang ditimbulkan oleh udara panas yang tidak mengalir dapat dihindarkan. Cahaya alami siang hari yang masuk ke area void akan membantu menerangi area dan ruang lain yang ada di sekitarnya.

Dengan demikian, kita dapat mengurangi pemakaian listrik. Bahkan, terkadang lampu-lampu yang dipakai di area void -misalnya lampu gantung? juga dipakai untuk menerangi kedua lantai yang ada. Apalagi jika area void terletak di area utama bangunan, maka akan semakin banyak ruang yang ikut diterangi lampu di area void tersebut.

Berkat sebuah void, ruang di lantai bawah akan terasa lebih luas dan lapang karena memiliki plafon yang lebih tinggi. Apalagi jika void itu ditempatkan berdekatan dengan jendela-jendela yang memiliki bukaan besar dan lebar. Maka cahaya yang masuk akan lebih banyak dan melimpah sehingga ruangan terasa semakin terang dan luas.

Didukung pengaturan sirkulasi udara yang baik, ruangan bervoid akan terasa lebih nyaman dan tentunya secara psikologis terkesan lebih lapang. Situasi kosong dan bisa saling melihat antara lantai atas dan lantai bawah bakal menimbulkan suasana yang menyatu di antara dua ruang tersebut.

Interaksi sosial pun akan lebih mudah terjalin dibandingkan tanpa menggunakan void. Demikian pula pada saat diadakan acara keluarga atau arisan. Orang-orang yang duduk di lantai dua akan dapat mengikuti dan mendengarkan acara yang berlangsung di lantai satu. Jadi, interaksi sosial yang terjalin bukan hanya secara visual, juga berupa audio atau pendengaran.

Ruang yang memiliki area void juga tidak akan terasa sesak dan pengap jika ditempati banyak orang. Void dapat ditata apik dengan permainan lampu gantung nan atraktif. Kini, sudah banyak tersedia bentuk lampu-lampu maupun pajangan dinding seperti wall hanging cantik untuk mengisi "kekosongan" void.(sindo//nsa)

 

sumber: http://lifestyle.okezone.com/index.php/ReadStory/2008/10/30/30/159009/merancang-void-fungsional-nan-cantik

You May Also Like

0 Post a Comment